Para ahli psikologi telah membuktikan bahwa kualitas hidup seseorang sangat dipengaruhi oleh sikap mentalnya. Orang yang mempunyai sikap mental negatif, cenderung menarik hal-hal yang negatif terjadi dalam hidupnya. Sebaliknya, orang yang mempunyai sikap mental positif, menarik hal-hal yang positif. Bila Anda ingin lebih bahagia, lebih sejahtera dan lebih berhasil, Anda perlu mengembangkan sikap mental yang positif. Bagaimana caranya? Uraian berikut ini akan menunjukkan kiat-kiat yang sudah terbukti dan teruji.

1. Berusahalah untuk selalu melihat sisi POSITIF di balik setiap situasi yang negatif. Ambillah hikmah di balik setiap musibah, carilah berkah di balik setiap masalah, petiklah pelajaran di balik setiap kegagalan. Dengan menemukan hal-hal POSITIF, Anda tidak akan dikalahkan oleh situasi yang negatif. Misalnya, anggaplah kegagalan sebagai sukses yang tertunda. Anggaplah hambatan-hambatan sebagai tantangan bukan ancaman. Jadikan kondisi sakit sebagai momen untuk mulai menghargai dan memelihara kesehatan.

2. Temukanlah sikap, kebiasaan atau keyakinan yang bersifat negatif. Sadarilah betapa semua itu sangat berpotensi merusak kehidupan dan kepribadian. Lalu, ubahlah dengan sikap, kebiasaan atau keyakinan yang bersifat POSITIF. Misalnya, kebiasaan menunda diganti dengan kebiasaan bertindak, sikap mudah putus asa diganti dengan sikap pantang menyerah, keyakinan bahwa masa depan suram diganti dengan keyakinan bahwa masa depan pasti cemerlang bila kita mempersiapkannya dengan baik.

3. Milikilah keyakinan bahwa untuk setiap masalah selalu ada jalan keluarnya. Tentu saja keyakinan itu sendiri tidak akan menyelesaikan masalah, namun keyakinan itu bisa membuat Anda lebih efektif dalam mengatasi masalah.

4. Biasakanlah mengatakan kebenaran yang POSITIF kepada diri sendiri. Tidak perlu menyangkal seakan-akan situasi yang negatif itu tidak ada. Akuilah dengan jujur keadaan sebenarnya, namun kalahkanlah dengan pernyataan yang POSITIF. Misalnya, “Hari ini saya memang gagal, tetapi besok pasti lebih baik”, “Ujian ini memang berat, tetapi saya pasti bisa lulus”, dsb.

5. Milikilah perbendaharaan kata-kata POSITIF sebanyak mungkin, dan royallah mengucapkannya. Misalnya, “Saya gembira”, “Saya tidak akan menyerah”, “Saya optimis akan berhasil”, dsb. Ingatlah selalu bahwa kata-kata yang diucapkan itu sangat mempengaruhi kehidupan Anda. Kata-kata yang negatif merusak kehidupan, sebaliknya kata-kata yang POSITIF membangun kehidupan yang berkualitas.

6. Carilah atmosfir POSITIF dan hiruplah sebanyak mungkin. Bergaullah dengan orang-orang yang berpikiran POSITIF, bijaksana dan berwawasan luas. Bacalah buku-buku atau artikel yang memotivasi Anda untuk maju. Kalau memungkinkan, rajinlah menghadiri seminar-seminar mengenai kepribadian dan pengembangan diri.

7. Waspadalah terhadap polusi negatif dari orang lain. Betapapun displinnya Anda menjaga pikiran, Anda tetap bisa terkontaminasi oleh kata-kata negatif yang diucapkan oleh orang lain kepada Anda. Misalnya, “Sudahlah, itu mustahil!”, “Kamu tidak akan berhasil”, “Hidup ini sulit”, “Krismon ini membuat kita miskin”, dsb. Jangan biarkan polusi dari luar itu merusak pikiran POSITIF Anda. Tangkallah dengan pernyataan yang POSITIF baik diucapkan maupun hanya di dalam hati. Ingat poin nomor 4.

8. Waspadalah terhadap munculnya perasaan negatif yang bisa merusak. Diantaranya: rasa putus asa, frustasi, depresi, benci, iri hati, dsb. Cobalah temukan penyebabnya dan akuilah dengan jujur , kemudian kendalikanlah dengan pikiran POSITIF. Misalnya, rasa iri hati bila ditelusuri mungkin bersumber dari perasaan tidak mampu pada diri sendiri. Dan itu seharusnya memacu kita untuk meningkatkan kemampuan. Rasa frustasi dan depresi mungkin akibat kekecewaan yang berakumulasi. Cobalah menetralisir dengan mencari hiburan, refresing, dsb.

9. Perkuatlah pikiran yang POSITIF dengan perbuatan-perbuatan POSITIF. Sebagai contoh: olahraga pagi adalah tindakan POSITIF dibandingkan bermalas-malasan di tempat tidur, berpenampilan rapih lebih POSITIF dibandingkan dengan penampilan seadanya, bergaul lebih POSITIF daripada mengurung diri di rumah, bermain musik atau membaca lebih POSITIf dibandingkan melamun, dsb.

10. Biasakanlah mengucapkan syukur dengan sungguh-sungguh. Bukti-bukti menunjukkan bahwa ada kekuatan di balik ucapan syukur. Orang-orang yang bisa mensyukuri hidup adalah orang-orang yang dapat lebih menikmati hidup karena bagi mereka hidup adalah anugerah yang luar biasa. Bila Anda mengalami kesulitan untuk mengucapkan syukur, kunjungilah teman yang sedang dirawat di rumah sakit, mampirlah ke Panti Asuhan atau Rumah Jompo. Nanti Anda bisa mulai mensyukuri kehidupan dan kesehatan yang tidak ternilai harganya.

11. Percayalah dan serahkanlah seluruh hidup Anda kepada Tuhan. Ini adalah langkah utama untuk dapat membentuk sikap mental POSITIF. Hubungan yang baik dengan Tuhan akan membuat Anda merasa damai sejahtera. Dengan hati yang sejahtera, Anda dapat hidup lebih tenang, lebih realistis, dan lebih POSITIF.

Menumbuhkan Sikap Mental Positif

Saat Anda mulai merasa pesimis dalam menghadapi hidup. Cobalah untuk merenungkan beberapa hal di bawah ini.Membacanya dan berusaha memaknainya dapat membuat Anda kembali tegar dan bersemangat. Kembali bangkit untuk menyelesaikan segala tantangan hidup. Tumbuhkanlah sikap mental positif dalam diri Anda. Semoga hal-hal di bawah ini juga bermanfaat untuk Anda.

1. Belajarlah untuk melihat segala sesuatu dari sisi positif. Kita tidak mengingkari realita, tapi kita melihatnya dari sisi yang terbaik. Kegagalan memang menyakitkan tapi itu merupakan pelajaran yang sangat berharga. Sakit gigi memang tidak enak, tapi itu bisa menjadi awal yang baik untuk memulai memperhatikan kesehatan gigi. Teman kita yang satu itu memang menjengkelkan, tapi sebetulnya dia adalah guru yang melatih kita untuk lebih sabar dan lebih toleran.

2. Belajarlah mengucap syukur tidak saja dalam keadaan baik tapi juga dalam keadaan buruk. Orang-orang yang memiliki mental positif menyadari bahwa situasi seburuk apapun pasti ada hikmahnya. Hikmah tidak bisa dibeli dengan uang tapi harganya tak ternilai bagi kehidupan kita. Ucapan syukur akan membantu kita menemukan hikmah dibalik setiap situasi buruk yang kita hadapi.

3. Tanamkanlah keyakinan-keyakinan yang positif. Yakinkan diri Anda bahwa Tuhan sudah melengkapi kita dengan potensi untuk berhasil dalam hidup. Semua hambatan dan tantangan tidak harus menjadi alasan untuk menjadi pecundang, tapi batu loncatan untuk menjadi pemenang. Sebaiknya, buanglah keyakinan-keyakinan yang negatif, yang membuat Anda merasa tidak mampu, tidak berdaya, dan terbelenggu.

4. Bersikaplah positif terhadap kehidupan. Ibaratnya hidup ini seperti air yang jernih, dan ia akan berubah warna tergantung warna apa yang Anda tuangkan ke dalamnya. Hidup ini ringan kalau Anda menganggapnya tidak berat. Persoalan-persoalan kehidupan adalah bumbu kehidupan kalau Anda tidak menganggapnya sebagai racun yang merusak dan melumpuhkan. Hidup ini bisa tampak indah kalau mata Anda tidak fokus pada awan yang kelabu.

5. Jadikanlah sikap mental positif sebagai bagian dari perjuangan Anda menuju keberhasilan. Tidak mudah membangun sikap mental positif, apalagi kalau selama ini Anda sudah membangun sikap mental negatif selama bertahun-tahun. Diperlukan kemauan yang keras, kesungguhan hati dan pengulangan terus menerus agar sedikit demi sedikit terbentuk sikap mental positif.

6. Bersikaplah realistis. Sikap mental positif memang tidak bisa mengubah keadaan, tapi bisa mengubah reaksi Anda terhadap keadaan yang buruk. Sikap mental positif tidak bisa mendatangkan sukses, tapi dapat mempermudah Anda menemukan kesempatan-kesempatan ke arah sukses. Sikap mental positif tidak akan mengubah hidup Anda secara drastis, tapi akan membuat perbedaan yang signifikan dalam setiap aspek hidup Anda.

Sikap mental dimaksud sebagai pendirian, pola pikir, pandangan atau tanggapan terhadap sesuatu. Pendirian atau pendapat yang ada di dalam kalbunya. Pandangan pemikirannya, bukan pandangan mata. Di bawah ini disajikan beberapa telaah tingkah laku sebagai pengejawantahan sikap mental.

Sikap mental tingkah laku

a. Bertanggung jawab
b. Tekun
c. Loyal
d. Ingin maju
e. Kerja sama

Menumbuhkan Sikap Mental Positif

Rendah hati mungkin adalah sebuah kata yang hampir hilang dari perbendaharaan bahasa kita. Hampir setiap hari kita mendengar atau menyaksikan betapa kita, menunjukkan arogansi kekuasaan atau kekayaan, kehebatan yang kita miliki.

Barangkali menjadi sesuatu yang aneh dan ‘langka’ ketika kita menjumpai teman yang selalu menyapa setiap orang tanpa melihat status sosial, mau mengulurkan tangan untuk siapa saja di sekelilingnya tanpa rasa malu atau gengsi.

Kerendahan hati merupakan salah satu indikator dari tingginya kecerdasan spiritual seseorang. Seorang yang tidak bisa menunjukkan sikap atau karakter rendah hati, berarti belum mencapai kedamaian dengan dirinya. Riset menunjukkan, para pemimpin yang berhasil membawa perusahaan atau organisasinya ke puncak kesuksesan biasanya adalah orang yang memiliki integritas, mampu menerima kritik, rendah hati, dan mengenal dirinya dengan baik. Para pemimpin yang sukses ini ternyata memiliki kecerdasan spiritual yang jauh lebih tinggi dari manusia rata-rata. Mereka justru adalah manusia yang rendah hati.

Sayangnya, tidak semua orang mengerti bahwa rendah hati dan low profile itu identik dengan kemajuan dan progressifitas. Karena itu, tidak jarang kita salah memahami logika realitas kehidupan.